Label: ,

St. Agustinus: Sang Pencari Cinta!


Trio Kurniawan
Umat Katolik pada umumnya tentu mengenal St. Agustinus yang menurut biografinya berteobat karena doa dan air mata dari sang ibu, St. Monica. Salah satu frasa Agustinus yang cukup terkenal adalah: I have learnt to love You late! Terlambat aku mencintai-Mu. Agustinus, lewat frasa ini, menunjukkan bahwa ia adalah seorang peziarah sejati. Ia dianugerahi kecemerlangan berpikir sehingga ia selalu tergerak untuk mencari kebenaran. Pada mulanya, kebenaran yang digeluti oleh Agustinus adalah kebenaran yang fana. Segala arah pencariannya berubah setelah ia menemukan Allah, yang bagi Agustinus adalah Sang Kebenaran sejati.

Peziarahan panjang Agustinus tercatat dalam bukunya, Confessiones (Pengakuan-Pengakuan). Bagi seorang pemula, buku ini mungkin (hampir pasti) dikira berisi pengakuan-pengakuan Agustinus akan dosa-dosanya. Namun sejatinya tidaklah demikian. Confessiones menggambarkan pergumulan Filsafat-Teologi Agustinus. Buku ini menggambarkan pencarian Agustinus pada kebenaran sejati. Dalam pencarian dan pergumulan ini, Agustinus pada akhirnya menemukan Tuhan, Sang Cinta. Begitu besarnya sukacita dan haru (sekaligus kesedihan) Agustinus sampai-sampai ia berkata: terlambat aku mencintai-Mu! Mengapa ia tidak menyadari hal ini sedari kecil?

Dalam buku ini, Agustinus menunjukkan kedalaman relasinya dengan Tuhan. Agustinus ingin membagikan keintiman relasi cintanya bersama Tuhan. “Aliqua portio creaturae tuae…”. Manusia adalah setetes dari ciptaan-Mu. Frasa ini terdengar sangat indah di telinga manusia. Agustinus menyadari kecilnya ia di hadapan Tuhan. Ia merasa terlalu kecil sehingga pertemuan cintanya dengan Tuhan, bagi Agustinus, adalah sebuah rahmat yang sangat besar. Agustinus merasa terpana karena pada akhirnya ia dapat bertemu dengan Tuhan lewat jalan imannya. Pertemuan ini terasa begitu menakjubkan setelah perziarahan panjangnya untuk menemukan kebenaran sejati, Dialah Tuhan!

Peziarahan Filsafat-Teologi ini pada akhirnya bermuara pada iman akan Tuhan. Dialog Filsafat_teologi yang dicetuskan oleh Agustinus ini adalah sebuah dialog peziarahan cinta Ilahi. Dialog ini adalah tentang iman yang mencari pengertian, fides quaerens intelectum.

Apa yang saya pelajari dari peziarahan Agustinus ini?

Peziarahan Agustinus adalah peziarahan personalnya sendiri untuk mencari Sang Kebenaran Sejati, yang tidak ia temukan dalam fak-fak perkuliahan di kampus-kampus. Manusia, seperti Agustinus, adalah orang-orang yang sedang berziarah kepada Tuhan. Saya adalah salah seorang dari peziarah itu. Saya turut pula dalam kerinduan, kegelisahan, dan dahaga untuk mencari Tuhan. Karena itu, saya pula berjuang untuk mencari Sang Kebenaran Sejati, dan yang saya mulai lewat jalan panggilan ini. Peziarahan ini adalah sebuah peziarahan yang panjang. Karena itu, saya tidak ingin terhenti pada kepuasan akal budi dan hati semata. Peziarahan Filsafat-Teologi yang saya gagas adalah peziarahan si noktah hina untuk menemukan cinta Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
The Ngawan © 2014 | Birds with the same feather flock together.