Label: ,

Sesuatu di Balik Cerita Mundurnya Paus Benedictus XVI





Paus Benedictus XVI


”Engkau Petrus di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku”.
(Matius 16:18)

Perikop di atas menggambarkan bahwa Gereja Katolik adalah Gereja yang kuat karena dibangun di atas batu karang dan bukan di atas pasir. Sebagaimanapun badai yang menerpa Gereja Katolik akan selalu ada perlindungan dari Tuhan. 

Paus adalah uskup Roma, gembala umat Katolik sedunia. Umat Katolik sedunia meyakini bahwa Paus merupakan wakil Allah di dunia karena padanyalah tahta St. Petrus diberikan.

Tepat tanggal 28 Februari 2013 nanti pukul 20.00 secara resmi Joseph Ratzinger akan mengundurkan diri dari jabatan Paus dengan gelar Paus Benedictus XVI. Paus Benediktus XVI memiliki nama asli Joseph Aloisius Ratzinger yang merupakan seorang warga Jerman. Dia diangkat menjadi seorang Paus pada tahun 2005. Sebelum diangkat menjadi Paus, pada  tahun 1977 Ratzinger mendalami agama Katolik dan aktif dalam kegiatan keagamaan yang kemudian diangkat menjadi Uskup Agung Munich. Paus Benediktus XVI menjadi pemimpin yang cukup berpengaruh dan memberikan prestasi yang baik ketika kunjungannya ke Amerika Latin dan Timur Tengah.

Keputusan tidak biasa Paus ini menimbulkan pertanyaan sebenarnya apa alasan lain di balik mundurnya Paus Benedictus XVI dari jabatan Paus selain karena usia yang sudah uzur dan sering sakit-sakitan. 

Sepanjang sejarah Gereja Katolik di dunia sebelumnya ada 4 Paus yang mengundurkan diri karena suatu alasan tertentu. Berikut ini ulasannya:

Paus Benediktus IX (1032 – 1048) Paus Benediktus IX diangkat menjadi Paus sejak tahun 1032 sampai dengan 1044, 1045, dan 1047 hingga 1048. Dia merupakan Paus termuda, karena ketika diangkat menjadi Paus pada usia 18-20 tahun, bahkan sumber lainnya mengatakan pada usia 11 atau 12 tahun. Pada bulan Mei 1045, dia menyatakan mundur dari jabatannya; kemungkinan besar karena dia akan menikah. Namun kemudian dia menjabat kembali menjadi Paus pada tahun 1047 – 1048.
Paus Gregory VI (1046) Paus Gregory VI menjadi Paus setelah Benediktus IX mundur dari jabatannya. Paus Gregory VI yang bernama Johannes Gratianus ini merupakan bapak pemandian dari Paus Benediktus IX. Masa jabatannya tidak berlangsung lama dikarenakan munculnya skandal penyuapan. Dan akhirnya Gregory VI mundur pada tahun yang sama.
Paus Selestinus V (1215 – 1296) Paus Selestinus V yang memiliki nama Pietro Angelerio ini menjadi seorang rahib pada usia 20 tahun. Kemudian Pietro berhasil membentuk sebuah ordo kerahiban hingga pada usia 84 tahun, ia kemudian diangkat menjadi Paus Selestinus V. Namun kemudian Selestinus V mengundurkan diri dari jabatannya pada 13 Desember 1294.
Paus Gregory XII (1406 – 1415) Paus Gregory XII yang bernama Angelo Corarro diangkat menjadi Paus pada tahun 1406. Dan pada masa itu terdapat tiga orang yang mengaku dirinya sebagai Paus. Kemudian Gregory XII menyatakan mengundurkan diri untuk memecahkan konflik antara Paus-Paus tersebut. Sejak masa tersebut, apabila ada pihak yang mengaku sebagai Paus; padahal bukan atas persetujuan pihak Gereja, maka orang tersebut dijuluki Anti-Paus.

Banyak yang berasumsi bahwa mundurnya Paus dari jabatannya diakibatkan adanya skandal besar. Media-media internasional ramai memperbincangkan kasus mundurnya Paus Benedictus XVI dari jabatan Paus. Isu besar yang diungkap kepermukaan adalah kasus pedofil yang dilakukan oleh pastur-pastur Katolik. Banyak yang mengatakan bahwa Paus berusaha menutupi kasus ini dan berusaha melindungi para pastor. Menurut mereka seharusnya Paus tidak menutupi "aib" Vatikan ini.

Karena seriusnya kasus perkosaan terhadap anak-anak oleh para pastur Katolik sedunia, teolog besar Hans KÜng akhirnya menulis sebuah surat terbuka. Surat itu bertanggal 16 April 2010 berjudul "HANS KÜNG's Open Letter to the Catholic Bishops All Over the World (Dated April 16, 2010)". 

Berikut ini beberapa media online Internasional yang membahas isu mundurnya Paus Benedictus XVI dari sisi yang berbeda.

Media online examiner.com dalam artikelnya yang berjudul “The Pope Seeks Immunity: The End of The Vatican Could be Near” menjelaskan alasan sebenarnya pengunduran diri Paus Benedictus XVI yaitu untuk menghindari penangkapan dan penyitaan. Artikel itu juga memaparkan bahwa Paus Benedict XVI sedang meminta suaka politik ke Italia karena dia sedang dalam proses akan ditangkap dalam waktu dekat. Artikel tersebut juga menjelaskan bahwa Paus Benediktus XVI yang sedang diproses secara hukum dan akan ditangkap karena tuduhan dia sudah menutup-nutupi kasus pedofili dalam Gereja Katolik Roma.

Menurut Huffington Post 18 Februari dalam artikelnya yang berjudul “Pope Immunity: Vatican Will Protect Benedict From Sexual Abuse Prosecution”, demi keselamatan dan kekebalan hukumnya, mungkin Paus Benediktus XVI akan memilih tetap tinggal dalam Vatikan.

Gereja Katolik dalam dua milenium ini telah melewati banyak badai. Semuanya dapat dilalui dengan baik. Umat Katolik harus tetap yakin dan percaya akan penyertaan dan perlindungan Tuhan. Gereja harus menentukan sikap yang tegas, apalagi tantangan dunia masa kini semakin berat. Gereja harus dibersihkan dari segala kotoran yang mengotorinya. 

Paus dalam khotbah pada hari Rabu Abu 2013 mengatakan, “Yesus mengkritik kemunafikan, sikap mau tampil, mencari pujian. Murid yang sejati tidak melayani dirinya sendiri, bahkan bukan ‘publik’, tapi Allah, dalam kesederhanaan dan kemurahan hati. KESAKSIAN HIDUP, lalu, menjadi lebih efektif. Hasil dari menjadi manusia yang baik adalah kebersatuan dengan Allah sendiri.”

Paus selalu mengingatkan, kita tidak perlu takut dengan masa depan Gereja. Masa depan bukan milik kita, tapi milik ALLAH. Dia pasti akan menjaga masa depan Gereja. Mari kita berdoa bersama supaya konklaf yang akan datang bisa memilih Paus yang SUCI.






1 komentar:

  1. saya katholik... saran saya, ubah aturan pastor tidak boleh menikah. menikah manusiawi dan jgn krn kristus tidak menikah menjadi alasan pemimpin umat katolik menjadi ikut tidak menikah. menikah itu karunia, seperti yg ditulis alkitab. ada yg ingin menikah ada yg tidak karena keinginan kuat dirinya... dan pastur tidak boleh menikah itu bukan aturan BAPA... tp aturan yg dibuat kita (pemimpin umat katolik) yg bisa berubah. memang gk gampang berubah atau mejalani perubahan. tapi dari pada hidup dalam kemunafikan n menutup aib. apa itu yg diinginkan BAPA dan PUTERANYA? biarkan kepercayaan lain mengejek n menghina apabila aturan berubah, yg penting kuat di dalam BAPA. dan bukankah Kristus sendiri terbiasa di hina?

    BalasHapus

 
The Ngawan © 2014 | Birds with the same feather flock together.